Виниловый сайдинг купить в Эстонии Без рубрики Pesona Tersembunyi Danau Sicikecike Keindahan Alam yang Indah dan Cerita Legenda

Pesona Tersembunyi Danau Sicikecike Keindahan Alam yang Indah dan Cerita Legenda

Taman Wisata Alam (TWA) Danau Sicikecike yang berada di Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara tak cuma menyuguhkan pesona keindahan alam yang indah saja. Namun dibalik itu tersedia cerita legenda menarik yang perlu diketahui wisatawan kala datang kesini.

Menurut cerita legenda https://riauchannel.com/ masyarkat yang disampaikan secara turun temurun, dulunya Danau Sicikecike itu merupakan sebuah perkampungan/kuta. Sicikecike terdiri dari 5-7 rumah sesuai kebiasaan dikampung Pakpak, yakni ‘Uga satu bale’ yang dibangun menurut arsitektur Pakpak dengan beratap ijuk aren disertai tiang kayu bundar dan besar.

Kuta Sicikecike ini dipimpin oleh seorang Raja bernama ‘Naga Jambe’ yang punyai 2 orang istri, yakni berru Saraan dan berru Padang. Dari berru Saraan meraih 3 orang anak bernama Raja ujung Raja Angkat dan Raja Bintang.

Sedangkan dari berru Padang Raja Naga Jambe meraih 4 orang anak, bernama Raja Capah, Raja Kudadiri, Raja Gajah Manik dan Raja Sinamo. Seisi kampung hidup rukun dan damai serta berkecukupan sandang dan pangan, karena tanah sekitanya luas dan subur, supaya menghasilkan panen yang melimpah.

Suatu hari Raja Naga Jambe menanam padi dan seluruh masyarakat kampung Sicikecike meninggalkan kampung pergi ke ladang Raja Naga Jambe sebagimana kebiasaan di kuta itu yang saling bantu membantu. Hanya satu orang yang tinggal dikampung, karena sudah uzur dan sakit-sakitan, supaya tidak bisa mendukung lagi, yakni berru Saraan istri pertama Raja Naga Jambe.

Menurut kebiasaan makanan orang yang bekerja dimasak di ladang, sedang yang untuk berada di kampung, yakni berru Saraan diantar dari ladang. Siang harinya berru Saraan menghendaki makanan nya diantar untuk makan siang, tapi hingga sore hari tidak tersedia yang mengantar makanan nya membuatnya dia lapar sekali dan perutnya melilit.

Berru Saraan amat sedih sekali karena tidak dipedulikan, supaya air matanya merasa menetes. Diusapkan nya kucing yang berada di pangkuannya yang jadi temannya di rumah sambil mengemukakan kesedihannya kepada Tuhan.

Konon tiba-tiba langit yang tadinya terang mendadak berganti gelap oleh awan tebal dan hujan deras pun turun dengan petir dan guntur sambung-menyambung. Tak lama sesudah itu kampung Sicikecike merasa tenggelam dengan berru Saraan dan kucingnya hingga jadi danau yang hingga saat ini namanya Danau Sicikecike.Setelah kejadian itu di dalam kesedihannya, mereka berpencar melacak area untuk area tinggalnya tinggal masing-masing.

Raja Naga Jambe dengan 3 orang anaknya dari berru Saraan yakni Raja Ujung ganti ke Kota Sidikalang tepatnya di persimpangan pasar lama ke Kuta Kalang Simbara, Raja Angkat ganti ke Kuta Sidiangkat, tetapi Raja Bintang pundak ke Kuta Tambun dan Kuta Bintang.Inilah sebabnya maka kuta yang lama diberi nama ‘Kuta Sitellu Nempu’ karena dihuni oleh ketiga kakak beradik tersebut.

Untuk 4 orang anak Raja Naga Jambe dari berru Padang ganti ketempat berlainan, yakni Raja Capah ganti kira-kira Kuta Bangun, Raja Kudadiri pundak ke kira-kira Kuta Sitinjo yang saat ini jadi Kecamatan Sitinjo, Raja Gajah Manik ganti ke Sungai Raya.

Raja Sinamo ganti ke area kira-kira Tinada Pakpak Simsim yang saat ini sudah jadi Kabupaten Pakpak Bharat. Meski sudah berpisah, tapi 7 marga ini tetap mengakui Sicikecike asal mereka (lebbuh) yang dibuktikan dengan langkah lakukan ziarah bersama-sama.